Belanja di App banyak untungnya:

Jaran Kepang Temanggungan merupakan salah satu warisan budaya tak benda yang sudah ditetapkan oleh Dirjen Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tahun 2019, dan sudah tercatat dalam Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagai Kekayaan Intelektual Komunal Ekspresi Budaya Tradisional tahun 2022, dengan nomor pencatatan EBT3320200450.

Lebih dari 550 Kelompok Kesenian Jaran kepang yang sudah beregister di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Temanggung dan merupakan kesenian rakyat yang memiliki jumlah kelompok terbanyak se-Indonesia bahkan Se-dunia. Jaran Kepang  sudah tumbuh dan berkembang di Temanggung sejak jaman mataram islam, yang tersebar di 23 kelurahan, 266 desa, 1.568 dusun, 1.731 lingkungan, 1.506 RW, 5.913 RT. Dan sudah ada sejumlah 512 Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Temanggung yang menerapkan kesenian kuda kepang sebagai materi kearifan lokal.

Pentas Jaran Kepang dapat disaksikan sewaktu-waktu dalam rangka hajatan keluarga, merti dusun/desa, tanggapan/reques, festival budaya ataupun dalam rangka penerimaan tamu resmi secara kedinasan, dan setiap tahun sekali diadakan festival 1000 tari jaran kepang yang disenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Temanggung dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Temanggung.

Tentunya dengan melihat data tersebut diatas membuka peluang tenaga kerja yang cukup besar bagi pengrajin Jaran Kepang. Di Tahun sebelum 80 an pengrajin jaran kepang hanya dibuat untuk memenuhi kebutuhan kelompok seninya masing-masing sehingga belum untuk memenuhi kebutuhan umum, dan setelah tahun 80an ke atas produksi jaran kepang sudah mulai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat umum yang mempunyai kelompok-kelompok seni jaran kepang, bahkan di 5 tahun terakhir Jaran kepang sedang amat digandrungi di Temanggung, Jawa Tengah. Sehingga kebutuhan Jaran Kepang sangat meningkat pesat bahkan dari jaran kepang anak-anak hingga dewasa.

Bentuk Jaran Kepang dari tahun ketahun mulai bervariasi mengikuti trend dan model, sebelum tahun 2000 an bentuk jaran kepang temanggung warna , bentuk dan lukisan hanya itu itu saja beda dengan tahun 2000 an bahkan di tahun 2020 keatas sudah mulai sangat variatif, baik lukisan, rambut dan warna, bahkan ada kuda yang berwarna mas yang dipakai untuk randang (pemimpin). Tetapi untuk jaran kepang temanggung tetap mempunyai ciri khusus yaitu kudanya bentuknya agak kicil, kuat dan agak kaku.

Harga jaran kepang sangat bervariatif, tergantung dengan besar kecilnya kuda, bahan yang dipakai, lukisan, jenis rambutnya. Setiap satu buah jaran kepang mulai dari Rp. 250.000 sd Rp. 2.500.000,-. Semenjah adanya kebijakan pemerintah Kabupaten menjadikan jaran kepang menjadi salah satu kekayaan warisan budaya tak benda, yang didukung dengan kebijakkan- kebijakan laiannya sepertihalnya memberikan stimulant bantuan kepada kelompok seni jaran kepang, dan daiadakannya even-even jaran kepang (pentas seni) permintaan jaran kepang meningkat pesat, dan membuat para pengrajin jaran kepang semakin menekuni profesi pembuatan kerajinan jaran kepang. ASN

TEMANGGUNG – Penjabat (Pj) Bupati Temanggung, Hary Agung Prabowo mengatakan, Pemerintah Kabupaten Temanggung bakal memasukkan Even Nyadran Jaran Kepang (Kuda Lumping) dalam agenda tahunan. “Di samping melestarikan kebudayaan, Nyadran Jarang Kepang ini, salah satunya dalam rangka mendukung event-event pariwisata di Temanggung. Ke depan akan kita dorong setiap tahunnya, di dalam HUT Kabupaten Temanggung agar wisatawan lokal, maupun mancanegara bisa hadir, bisa melihat event-event ini di Temanggung,” kata Pj. Bupati Hary Agung Prabowo, usai mengikuti rangkaian Nyadran Jaran Kepang, Sabtu (28/7/2024) di Lapangan Desa Kedungumpul, Kecamatan Kandangan, Temanggung. Ia mengatakan, Pemkab Temanggung terus berupaya memberikan perhatian besar terhadap semua seni, budaya yang ada, khususnya kesenian kuda lumping. “Kesenian kuda lumping ini harus didukung dan dikembangkan sebagai aset kebudayaan yang bernilai tinggi. Di Temanggung ini, ada 800 kelompok kesenian kuda lumping, bahkan di satu dusun itu bisa ada dua kelompok kesenian kuda lumping. Ini yang harus kita dukung terus agar tidak luntur dengan perkembangan zaman,” imbuhnya. Hary Agung Prabowo berharap, kaderisasi seniman kuda lumping juga harus dilakukan secara masif melalui pelatihan-pelatihan kepada anak muda, bahkan anak-anak sekolah, mulai dari tingkat SD, SMP dan MTs, serta SMA, maupun SMK. “Di sisi lain, para seniman kuda lumping agar lebih kreatif dalam melakukan kreasi dan koreografi baru, agar wisatawan lokal, maupun asing tidak bosan, meski mengunjungi even ini setiap tahun,” katanya. Jaran Kepang Temanggung atau biasa disebut jaranan adalah sebuah tarian tradisional yang menampilkan kuda-kudaan dari anyaman bambu yang menakjubkan. Tarian ini, bukan hanya sebuah pertunjukan yang menghibur, tetapi juga menyimpan nilai-nilai dan cerita kuno yang melambangkan kehidupan dan budaya masyarakat Jawa.

Penulis: Fir;Adi;Ekp Editor: WH/DiskominfoJtg

Warsono/National Geographic Indonesia

Penampilan Tari Jathilan oleh anggota Karang Taruna Dusun Lamuk Gunung pada acara pembukaan Sarasehan Budaya Jaran Kepang.

Yoga (25) sedang duduk di depan sebuah rumah yang menjadi tempat berkumpul para penari Jaran Kepang di Dusun Lamuk Gunung, Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung. Ia telah selesai berias dan sudah menggunakan kostum tari Jaran Kepang Kolaborasi lengkap, sementara rekannya yang lain masih merias wajahnya masing-masing.

Yoga merupakan anggota karang taruna Dusun Lamuk Gunung. Ia bersama rekannya yang lain akan menampilkan tari Jaran Kepang Kolaborasi.

Baca Juga: Schumanniade, Gempita Sang Maestro Romantik di Jantung Jakarta

Jaran Kepang di dusun ini mempunyai tiga macam tari, "pertama Jathilan versi Jaran Kepang paling kuno yang ada di dusun sini, lalu Tari Idakeb, dan Jaran Kepang Kolaborasi," ujar Tri Supono, Perwakilan dari Karang Taruna Dusun Lamuk Gunung.

"Tari idakeb adalah yang asli dari Temanggung sini," ujarnya menambahkan.

"Jaran Kepang dengan berkembangnya zaman, kita Jaran Kepang dari Temanggung sini dikolaborasi dengan tari Bali, tari Ponorogo, dan lain sebagainya," ucapnya lagi.

Jaran kepang bukan hanya tarian, namun sekaligus menjadi ajang bersosialisasi dan berkreasi yang terus berkembang seiring zaman dengan sentuhan akulturasi dan asimilasi.

Perkembangan ini rupanya dinilai oleh para pemerhati seni budaya sebagai cukup membahayakan identitas asli Temanggung jika tidak dibarengi dengan penguatan pondasi pengetahuan, filosofi, dan nilai asli jaran kepang khas Temanggung.

Warsono/National Geographic Indonesia

Dua orang penari Jaran Kepang Kolaborasi saling membantu merias wajah.

Berangkat dari kekhawatiran tersebut, Festival Sindoro Sumbing memberikan wadah bagi pegiat seni Jaran Kepang, budayawan, penulis, pengrajin kostum, dan generasi penerus dengan cara yang tetap dekat dengan masyarakat yaitu Sarasehan Budaya dan Workshop Kostum Jaran Kepang yang diadakan di Dusun Lamuk Gunung pada 25 hingga 27 Juni 2019.

Festival Sindoro Sumbing yang sudah digelar sejak 9 Juni hingga 25 Juli 2019 berupaya memperkuat eksosistem kebudayaan lokal dari masyarakat sekitar Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing yaitu Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo.

Festival ini didukung wadah Indonesiana dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang dilaksanakan secara gotong-royong antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak swasta.

Sarasehan Budaya Jaran Kepang di Dusun Lamuk Gunung ini bertemakan "Pemurnian Jaran Kepang Temanggung" dan bertujuan untuk mempertemukan berbagai pihak agar mengenal kembali Jaran Kepang Temanggung dan arah perkembangan Jaran Kepang selanjutnya tanpa keluar dari pakem dan nilai-nilai yang wajib dipegang.

Warsono/National Geographic Indonesia

Suasana Dusun Lamuk Gunung, Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung dengan latar belakang Gunung Sumbing.

Dalam Sarasehan tersebut menampilkan empat narasumber, yaitu dosen Seni Pertujukan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta Dr. Slamet M. Hum, Kartika Mutiara Sari, Dosen Seni Pertunjukkan Dr. Kuswarsantyo M. Hum, dan Drs. Didik Nuryanto.

Menurut Slamet Jaranan artinya tiruan jaran atau kuda tiruan. "Jaranan Temanggung merupakan gaya Mataraman, lainnya gaya Majapahitan," ucapnya. "Gaya Mataraman itu langkah kakinya tinggi-tinggi."

Kartika juga menjelaskan tentang Tari Idakeb yang arttinya Inspeksi Daerah Kebudayaan. Awal mula tari ini adalah hasil komite penetapan Jaran Kepang sebagai Identitas Budaya pada 1972 yang diketuai Budayawan Bagong Kussudiardja. Tari ini mempunyai 45 ragam gerak.

Jaran Kepang Temanggung pertama kali tampil pada 1973 dengan menampilkan 400 penari. Pada 1975 tampil di acara pembukaan Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta dengan menampilkan 1.500 penari.

Kartika pada 2015 merevitalisasi tari Jaran Kepang Temanggung, yang kemudian dipentaskan di Museum Nasional. "Silakan berkembang tetapi rohnya Temanggung tetap dipertahankan," ujarnya.

Baca Juga: Pesan Teladan Kemajemukan Budaya dari Metropolitan Majapahit

Sementara itu, Kuswarsantyo berkata "Jaran Kepang tidak boleh alergi oleh pembaharuan, tidak boleh alergi oleh inovasi." Menurutnya Identitas kebudayaan ada tiga, dulu, masa kini, dan masa datang. Jathilan zaman now harus memperhatikan keinginan anak-anak saat ini agar jaran kepang tidak ditinggalkan.

Sedangkan Didik Nuryanto mengungkapkan kalau kreativitas memunculkan beberapa tarian jaran kepang, yaitu Jaran Kepang ponoragan, Jaran Kepang semi klasik, Jaran Kepang gerak dan lagu, Jaran Kepang tematik, dan Jaran Kepang kebali-balian.

Ada dua poin dari sarasehan yang disepakati oleh pembicara dan hampir 100 peserta dari 20 kecamatan di Temanggung, pertama penguatan identitas ikon kuda lumping atau jaran kepang Temanggung, dan kedua pembentukan tim perumus yang akan menetapkan gerak, kostum, dan alat musik dari kuda lumping atau jaranan Temanggung.

Varuna, Dewa Langit dan Lautan yang 'Ambigu' dalam Tradisi Hindu Kuno

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Hanya orangTanpa orang

PotretSeluruh tubuhProfilPotret lebih lebar