Video: Ekonomi Dunia Masih Gelap, Sri Mulyani Minta Semua Waspada!
SELAMAT MEMBACA - Pendekatan mental atau mindset seseorang dapat memiliki dampak besar pada kondisi finansial mereka. Orang kaya seringkali memiliki pola pikir yang berbeda dibandingkan dengan orang miskin. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi perbedaan antara mindset orang kaya dan mindset orang miskin, dan bagaimana pemahaman tentang perbedaan ini dapat membantu Anda menuju kesuksesan finansial.
1. Pendekatan terhadap UangMindset orang kaya cenderung melihat uang sebagai alat untuk mencapai tujuan. Mereka memahami bahwa uang adalah sarana untuk berinvestasi, menciptakan peluang bisnis, dan mencapai kebebasan finansial. Sebaliknya, orang miskin sering melihat uang sebagai tujuan akhir. Mereka hanya berpikir tentang cara mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
Orang kaya biasanya memiliki perencanaan keuangan yang kuat, sementara orang miskin mungkin hidup dari gaji ke gaji tanpa rencana yang jelas. Perbedaan inilah yang membedakan bagaimana keduanya memperlakukan uang.
2. Sikap Terhadap RisikoMindset orang kaya seringkali lebih siap mengambil risiko dalam investasi atau bisnis. Mereka memahami bahwa risiko adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan mencapai kesuksesan finansial. Mereka melakukan riset yang mendalam sebelum membuat keputusan finansial, tetapi mereka tidak takut untuk mengambil peluang yang menguntungkan meskipun risikonya.
Di sisi lain, orang miskin sering kali lebih cenderung menghindari risiko sepenuhnya. Mereka lebih suka tetap dalam zona nyaman mereka dan tidak ingin berinvestasi dalam sesuatu yang mungkin berisiko. Ini sering kali berarti bahwa mereka kehilangan peluang untuk pertumbuhan finansial yang signifikan.
3. Pembelajaran dan PendidikanMindset orang kaya seringkali sangat terbuka terhadap pembelajaran dan pendidikan. Mereka menginvestasikan waktu dan uang dalam peningkatan pengetahuan dan keterampilan mereka, yang dapat membantu mereka dalam bisnis dan investasi. Orang kaya selalu mencari cara untuk terus belajar dan berkembang.
Orang miskin, di sisi lain, mungkin lebih cenderung meremehkan pentingnya pendidikan dan pembelajaran berkelanjutan. Mereka mungkin merasa bahwa pendidikan adalah biaya tambahan yang tidak perlu, sehingga mereka tidak menginvestasikan sumber daya dalam hal ini. Akibatnya, mereka mungkin ketinggalan dalam hal pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berhasil dalam dunia yang terus berubah.
4. Fokus pada PeluangMindset orang kaya lebih fokus pada mencari peluang daripada mengeluh tentang masalah. Mereka melihat masalah sebagai tantangan yang bisa diatasi dengan solusi kreatif. Orang kaya cenderung melihat peluang di mana orang miskin melihat hambatan.
Orang miskin, dalam banyak kasus, cenderung lebih fokus pada masalah dan kendala yang mereka hadapi. Mereka mungkin mengeluh tentang situasi mereka tanpa mencari solusi yang efektif. Ini dapat menghambat pertumbuhan finansial mereka karena mereka tidak melihat peluang yang mungkin tersedia di sekitar mereka.
5. Pola Pikir Jangka PanjangMindset orang kaya seringkali lebih terfokus pada tujuan jangka panjang. Mereka memiliki visi yang jelas tentang di mana mereka ingin berada dalam beberapa tahun ke depan, dan mereka membuat rencana untuk mencapainya. Mereka siap bekerja keras dan bersabar untuk mencapai tujuan ini.
Lihat Sosbud Selengkapnya
SETIAP bungkus rokok tertera dampak bahaya merokok bagi kesehatan, tetapi oleh perokok dianggap sepele. Pernyataan pakar kesehatan bahwa merokok itu pintu masuk narkoba, masih dianggap angin lalu karena tidak semua perokok terjerumus ke zat berbahaya narkoba.Terjerumusnya seseorang ke dalam narkoba, menurut ahli narkotikH, disebabkan oleh beberapa faktor seperti lingkungan, kondisi keuangan, status sosial, dan tingkatan emosional. Memang, kebiasaan merokok bisa jadi menyebabkan seseorang lebih mudah berkenalan dengan narkoba jenis ganja yang pola penyalahgunaannya juga dengan cara mengisap. Jarang sekali seseorang bukan perokok menjadi pen-gjsap ganja.Upaya pemerintah menaikkan cukai rokok, dengan harapan dapat menghambat generasi muda merokok karena harganya makin mahal, masih belum tercapai secara signifikan. Selama ini rokok dibilang sebagai penyumbang devisa terbesar untuk negara, padahal nyatanya rokok justru menyumbang kerugian terbesar negara.
Menurut data Depkes, totaJ biaya konsumsi atau pengeluaran untuk tembakau, beberapa tahun lalu, adalah Rpl27,4 triliun. Biaya itu sudah terma-suk biaya kesehatan, pengobatan, dan kematian akibat tembakau. Sedangkan penerimaan negara dari cukai tembakau saat itu, adalah Rpl6,5 triliun.Dr Sonny Harry B Harmadi, Kepala Lembaga Demografi FEUI mengatakan orang miskin tidak sadar bahwa merokok bisa membuatnya terus miskin hingga tujuh turunan. Berdasarkan hasil survei lembaga demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, besarnya pengeluaran untuk rokok adalah Rp3.545 per hari atau RplO6.35O per bulan. Ini setara dengan 26 persen penghasilan buruh tani tembakau per bulan. Dengan kata lain, seperempat upah buruh habis untuk dibakar. Hasil survei juga menunjukkan bahwa dua dari tiga laki-laki merokok dan perempuan juga sudah meningkat jumlahnya saat ini.
Indonesia merupakan negara yang paling terjangkau harga rokoknya dibanding negara-negara lain. Proporsi pengeluaran rumahtangga orang Indonesia yang pertama adalah padi-pa-dian dan yang kedua adalah tembakau Sementara itu susu, telur, dan makanan bergizi lainnya berada di urutan ke sekian. “Rokok mengalahkan kebutuhan gizi pada rumahtangga miskin. Cobalah setiap orang punya pikiran lalau tidak merokok pasti tidak akan mati leb-fli cepat,” ujar Sonny.Harga satu bungkus rokok merek terkenal setara dengan 0,5 Kg telur, 2 Kg beras, 1 liter minyak goreng, dan lainnya. Jadi, sebenarnya orang miskin bisa beli makanan bergizi jika tidak membeli rokok. Makanya sampai ada istilah orang miskin yang merokok akan tetap miskin tujuh turunan.”Pertama, dia sendiri miskin, tidak bisa menyekolahkan anak-anaknya, tidak bisa memberi makanan bergizi, lalu anaknya jadi bodoh, tidak bisa mendapat pekerjaan, lalu menghasilkan generasi seperti itu seterusnya hingga tujuh turunan,” ujarnyaBerdasarkan data Badan Pusat Statistik, sumbangan dari rokok kretek filter terhadap garis kemiskinan mencapai 7,93 persen di perkotaan dan 5,9 persen di pedesaan. Pada saat kebutuhan hidup belum terpenuhi, orang miskin justru mau mengeluarkan dual untuk rokok.
Fakta tersebut merupakan hal yang dilematis karena di satu sisi, industri rokok sendiri memberikan sumbangan yang sangat besar bagi perekonomian negara. Namun, di sisi lain, orang miskin jadi menghabiskan sebagian kemampuan pengeluarannya untuk rokok.Komoditi bukan makanan yang memberi sumbangan besar untuk garis kemiskinan adalah biaya perumahan mencapai 8,43 persen di perkotaan dan 6,11 persen di pedesaan, biaya listrik 3,30 persen di perkotaan dan 1,87 persen di pedesaan.Sementara, Menteri Keuangan Agus Martowardojo melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) menetapkan kenaikan cukai rokok rata-rata 16 persen mulai 1 Januari 2012. Aturan tersebut tertuang dalam PMK Nomor 167/PMK011/2011 tentang Perubahan Ketiga Atas PMK Nomor 181/PMK.011/2009 Tentang Tarif Cukai Hasfl TembakauKebijakan cukai ini dibuat dalam rangka mencapai target penerimaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012 dari sektor cukai hasil tembakau, yakni sebesar Rp72 triliun yang merupakan hasil kesepakatan optimalisasi penerimaan negara antara pemerintah dengan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).Dalam kebijakan cukai tahun 2012, penggolongan pengusaha pabrik hasil tembakau masih melanjutkan kebijakan tahun 2011. yaitu dua golongan pengusaha pabrik untuk jenis Sigaret Kretek Mesin (SKM) dan Sigaret Putih Mesin (SPM), serta tiga golongan pengusaha pabrik untuk jenis Sigaret Kretek Tangan (SKT). Mengenai struktur tarif, dengan mempertimbangkan road mnff industri hasil tembakau, diambil kebijakan penyederhanaan struktur tarif dari 19 “ktyef menjadi 15 “\ayef dengan menggabungkan beberapa “layef dalam beberapa golongan jenis hasD tembakau.(oto) By. oto
24 Lượt xem Premium28/11/2024
Artist: Raditya AdiAlbum: Orang Miskin InstrumentalGenre: Rap,Hip HopRelease Date: 14/10/2022Label: BelieveTracks: 4Playing Time: 00:15:42Format: Mp3Quality: 320Kbps.
Jakarta, CNBC Indonesia - Model penghitungan garis kemiskinan oleh Bank Dunia, melalui ukuran paritas daya beli atau Purchasing Power Parity (PPP), membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati khawatir 40% masyarakat Indonesia jatuh miskin seketika.
"Ibu Satu Kahkonen (Country Director World Bank Indonesia) mengatakan dalam pidatonya, ketika anda dapat menurunkan kemiskinan ekstrem menjadi nol, tapi garis kemiskinan anda adalah US$ 1,9, anda harus gunakan US$ 3. Seketika 40% kita semua menjadi miskin," kata Sri Mulyani dalam acara World Bank's Indonesia Poverty Assessment di Jakarta, dikutip Rabu (10/5/2023).
Bank Dunia atau World Bank memang telah mengubah ukuran PPP yang baru sebagai acuan untuk menentukan jumlah masyarakat yang masuk kategori miskin ekstrem atau miskin saja. Ukuran ini telah diadopsi sejak 2022 melalui angka PPP 2017 dari sebelumnya PPP 2011.
Pada basis perhitungan baru, Bank Dunia menetapkan garis kemiskinan ekstrem menjadi US$ 2,15 per orang per hari atau Rp 32.745 per hari (kurs Rp 15.230 per US$). Sebelumnya, garis kemiskinan ekstrem ada di angka US$ 1,90.
Sementara itu, batas kelas penghasilan menengah ke bawah dinaikkan menjadi US$ 3,65 atau Rp 55.590 per orang per hari dari sebelumnya US$ 3,20 atau Rp 48.740. Sementara itu, batas kelas berpenghasilan menengah ke atas menjadi US$ 6,85 atau Rp 104.325 per hari dari sebelumnya US$ 5,50 atau Rp 83.675 per hari.
Dengan ukuran PPP US$ 1,90 per hari, Bank Dunia menganggap, Indonesia telah berhasil menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem, dari 19% pada 2002 menjadi 1,5% pada 2022. Namun, sebagai calon negara berpenghasilan menengah ke atas, Indonesia menurut Bank Dunia perlu memperluas fokusnya di luar kemiskinan ekstrem, dengan beralih dari garis kemiskinan US$ 1,9 per kapita per hari.
"Fokusnya juga harus mencakup rumah tangga yang secara ekonomi tidak aman, yang rentan jatuh kembali ke dalam kemiskinan," tulis Bank Dunia dalam laporan bertajuk 'Indonesia Poverty Assessment: Pathways Towards Economic Security'.
Perhitungan baru Bank Dunia tidak terlalu berdampak kepada jumlah masyarakat miskin ekstrem di Asia, termasuk Indonesia. Sebab, jumlah warga miskin yang masuk kategori ekstrim di mana PPP nya di bawah US$ 2,15 sudah sangat kecil.
Namun, ketentuan baru mengenai batas kelas menengah langsung berdampak signifikan terhadap jumlah mereka yang turun kelas. Setidaknya ada 33 juta warga Asia yang turun kelas akibat ketentuan baru. Indonesia dan China menjadi negara dengan penurunan kelas menengah terbanyak.
Menurut hitungan baru Bank Dunia, setidaknya ada 13 juta warga Indonesia yang turun kelas dari kelas berpenghasilan menengah ke bawah ke kelompok miskin. Jumlah warga miskin Indonesia meningkat menjadi 67 juta berdasarkan PPP 2017 dari 54 juta menurut PPP 2011.
Jika menggunakan batas kelas menengah ke atas, maka jumlah warga miskin Indonesia akan bertambah 27 juta menjadi 168 juta. Jumlah warga miskin di China bertambah 115 juta menjadi 348 juta.
Saksikan video di bawah ini: